Ayah - Karya: Aniesandya Sieta
Peluh mengucur deras dari keningmu
Menjadi saksi terlemparnya kerikil-kerikil harap di masa depan
Di musim yang telah berganti
Tak menjadi alasan untuk kau berhenti
Walau rehat sejenak tak membuatmu melarat
Namun, bait-bait do'amu terus saja
Bergelirya memenuhi cakrawala
Duduklah sebentar di gubuh reot ini, Ayah..
Ceritakanlah padaku mimpi-mimpimu
Yang telah kau kubur demi mimpi-mimpi putrimu ini
Kisahkanlah padaku tentang harap
Yang membias jelas di parasmu
Izinkanlah aku menapaki setiap do'amu
Kita akan berdiri
Beranjak
Melangkah
Dan berlari bersama
Menamatkan setiap tetes perjuangan
Hingga akhir kehidupan.
Sumenep, 10 Mei 2020











Komentar
Posting Komentar